mEjug6nr23kA9Kx4RKoGjGkgW8m28l6BS70Jo2uW
Bookmark

Pengertian Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah kumpulan rangkaian data angka berdasarkan kategori kualitas dan kuantitasnya. Rangkaian data angka yang berdasar pada kuantitas disebut distribusi frekuensi kuantitatif. Sedangkan untuk rangkaian data yang berdasar pada kualitas (kategori) disebut distribusi frekuensi kualitatif.
 

Distribusi frekuensi memiliki beberapa komponen penting yang wajib diketahui terkait dengan distribusi frekuensi. Simak bagian berikut ini untuk penjelasan lebih lanjut :

Frekuensi pengamatan
Fungsi utama dari distribusi frekuensi adalah memudahkan saat membaca data dan tahap awal analisis deskriptif. Untuk keperluan tersebut. Distribusi membutuhkan data lalu frekuensi pengamatan. Artinya, berapa data per kelompok, kelas, atau kategori.
 
Rentang Ujung dan Panjang Kelas
Kelas merupakan kelompok misalnya data berisi nilai maka dimulai dari kelompok pertama berupa nilai  0-10, 11-20, hingga 91-100. Rentang per kelas dari contoh tersebut adalah 10 yaitu jarak antara batas bawah dan atas.
 
Nilai Tengah
Komponen nilai tengah pada distribusi frekuensi adalah nilai rata rata hitung dari kedua ujung kelas. Cara menghitungnya menggunakan rumus “Nilai Tengah = 1/2 ( ujung bawah kelas + ujung atas kelas).
 
Batas Kelas
Batas merupakan nilai yang menjadi batas untuk memisahkan antar kelas. Ada batas atas dan bawah di satu kelas. Selain batas, ada juga tepi dengan cara perhitungan tepi bawah merupakan batas bawah dikurangi 0.5 dan tepi atas adalah batas atas ditambah 0,5.
 
Kelas Interval
Salah satu komponen yang ada pada distribusi frekuensi adalah Kelas Interval. Komponen ini merupakan interval yang terdiri dari beberapa kelas. 

Jenis-jenis Distribusi Frekuensi
  1. Distribusi Frekuensi Numerik
    Distribusi frekuensi numerik menggunakan angka yang dibuat dalam bentuk kelas. Ini merupakan tabel yang membantu agar penyajian data lebih sistematis dan efisien. Numerik berkaitan dengan angka atau digit yang disusun.


  2. Distribusi Frekuensi Kategori
    Distribusi frekuensi kategori memakai kategori yang memang sudah dibuat saat pengambilan data. Misalnya, peneliti ingin mengetahui data mengenai golongan darah. Tabel distribusi hanya memiliki 4 kategori yaitu A, B, AB, dan O. Kategori tersebut dapat disederhanakan lagi tetapi justru tidak berguna. Tabel jenis ini tidak memakai rentang kelas.


  3. Distribusi Frekuensi Data Tunggal
    Tabel distribusi frekuensi data tunggal dibuat tanpa kelas. Misalnya, data berisi nilai berdasarkan A, B, C, dan D. Semua data langsung dibagi ke dalam kategori nilai dan menentukan jumlahnya. Tipe nilai sebagai acuan tidak dapat perlu ditentukan rentang.


  4. Distribusi Frekuensi Data Kelompok
    Tipe selanjutnya adalah tabel distribusi frekuensi data kelompok. Contoh mudah adalah data nilai hasil ujian. Nilai sebagai acuan memakai angka yaitu terendah 0 dan tertinggi 10. Jika menggunakan distribusi tunggal, semua data langsung dikelompokkan berdasarkan nilainya. Namun, cara ini akan menghasilkan 100 kategori.

    Di distribusi kelompok, nilai dibuat per kelas misalnya dengan rentang 10 yaitu 0-10, 1102, dan seterusnya sehingga menghasilkan 10 kelas. Selanjutnya, data dibagi per kelas tersebut. Cara ini menjadikan analisis dan penyajian lebih sederhana dan efisien.

Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi
Ada tiga tipe umum bentuk tabel dan kurva yang sering dipakai yaitu biasa, kumulatif, dan relatif.

  1. Tabel Distribusi Frekuensi Biasa
    Tabel biasa berisi data, kelas, dan jumlah data per kelas. Bagian terakhir adalah total dan informasi tambahan mengenai frekuensi.  Jika dibuat sebagai grafik, tipe ini cenderung mengikuti kurva normal apabila data yang dibuat sesuai dengan aturan statistika yang tepat.


  2. Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif
    Distribusi frekuensi kumulatif memiliki satu kolom untuk keperluan perhitungan kumulatif. Tabel ini dapat dibuat dengan dua cara yaitu lebih dari atau kurang dari. Acuan tabel adalah jumlah frekuensi per kelas.


  3. Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
    Distribusi frekuensi relatif menambahkan satu kolom untuk mengetahui persentase. Isinya adalah jumlah distribusi per kelas dibagi total pengamatan. Jadi, anda mengetahui berapa proporsi di masing-masing kelas. 
Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
  1. Data
    Anda menyiapkan data lalu urutkan. Pastikan semuanya berada di urutan yang tepat. Jika data sangat banyak, pakai komputer untuk membantu proses ini.


  2. Kelas dan rentang
    Tahap berikutnya adalah membuat kelas dan rentang. Anda dapat menggunakan cara manual yaitu memperkirakan sendiri rentang yang dibutuhkan atau dengan rumus 1+3,3 log n. Nilai n merupakan jumlah data.

    Rumus tersebut menghasilkan jumlah kelas yang harus ada. Setelah itu, hitung jangkauan yaitu nilai tertinggi dikurangi terendah lalu hasilnya dibagi jumlah kelas. Ini merupakan cara menentukan rentang.


  3. Distribusi data ke tabel
    Anda buat tabel dengan beberapa kolom sesuai kebutuhan. Isi masing-masing baris dan kolom dengan data dan informasi yang sesuai. Agar mengerti lebih lanjut tentang materi ini, pelajari beberapa contoh soal distribusi frekuensi yang akan kami ulas pada artikel ini.

Rumus Distribusi Frekuensi :
  1. Menentukan Rentang (R)
    “Rentang (R) = Nilai Maksimum – Nilai Minimum”
     
  2. Menentukan Banyak Kelas (B). Banyak kelas digunakan minimal 5 kelas & maksimal 15 kelas, Jika n berukuran besar n100 maka kita gunakan aturan Sturges berikut :
    “Banyak Kelas (B) = 1 + 3,3 log n”

  3. Menentukan panjang kelas (P). Panjang kelas murpakan hasil bagi antara Rentang dengan Jumlah Kelas.
    “Panjang Kelas (P) = Rentang dibagi Banyak Kelas”
     
  4. Menentukan nilai tiap ujung kelas untuk tiap intervalnya. Pada tahap ini anda perlu memperhatikan nilai ujung bawah untuk kelas interval yang pertama.
    Ada dua kemungkinan terjadi yaitu nilai ujung bawah kelas interval pertama dapat mengambil nilai data yang terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari nilai data yang terkecil.


  5. Meng-inputkan semua data berdasarkan kelas interval masing masing dengan menggunakan turus/tally.


  6. Langkah terahir ialah dengan memberikan nomor dan judul tabel beserta uraian dan sumber data yang telah diperoleh. 
 
Contoh Soal Distribusi Frekuensi 50 Data
  1. Terdapat sebuah tabel data nilai ujian mata kuliah Ilmu Elektronika untuk 50 mahasiswa di fakultas teknik elektro Institut Teknologi Bandung.

    Diketahui :
    Tabel data nilai ujian mata kuliah Ilmu Elektronika berisi 50 mahasiswa.

    Ditanya :
    Susunlah data tersebut kedalam tabel distribusi Frekuensi Relatif, Komulatif dan Relatif Komulatif!

 

1. Menentukan rentang, yaitu nilai maksimum dikurangi nilai minimum.
R = nilai maksimum – nilai minimum

= 60,4 – 42,3

= 18,1

2. Menentukan banyak kelas interval (dengan menggunakan aturan Sturges, n = 80)

Banyak Kelas = 1 + 3,3 log
= 1 + 3,3 log 50
= 1 + 3,3 × 1,699
= 1 + 5,61
= 6,61

Jumlah kelas yang digunakan bisa 6 atau 7 kelas (dipilih jumlah kelas sebanyak 7)

3. Menentukan panjang kelas 
 
rumus 2 
Panjang kelas interval = 2,5
 
4. Menentukan Ujung Kelas
Di tentukan banyak kelas 7 dan panjang kelas 2,5, maka ujung bawah kelas interval pertama di ambil adalah 42,3 dan memasukkan ke dalam kelas interval masing-masing
 
 
 
5. Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi
 
 
6. Bentuk Distribusi Frekuensi Relatif
 
 
7. Bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Komulatif
 
8. Bentuk Distribusi Frekuensi Relatif Kumulatif

Post a Comment

Post a Comment