mEjug6nr23kA9Kx4RKoGjGkgW8m28l6BS70Jo2uW
Bookmark

Pengertian dan Jenis-Jenis Etika

Campuranpedia.com -  Secara etimologis etika berasal dari kata ethos yang berarti adat, kebiasaan atau susila. Dalam filsafat etika membicarakan tentang tingkah laku atau perbuatan manusia dalam kaitan antara baik dan buruk. Baik dan buruk adalah suatu penilaian atas apa yang bisa dilihat dan dirasakan seperti perbuatan dan tingkah laku. Sedangkan untuk hal-hal yang menyangkut aspek motif atau watak, sulit dinilai. Yones (2015) Secara garis besar ada dua macam etika yaitu :
  •  Etika deskriptif
    Etika deskriptif hanya bersifat menggambarkan, melukiskan dan menceritakan sesuatu seperti apa adanya tanpa memberikan penilaian atau pedoman tentang bagaimana seharusnya bertindak.
  • Etika normatif
    Memberikan penilaian baik dan buruk juga memberikan pedoman mana yang harus diperbuat dan yang tidak.
Dalam bahasa Yunani, ethika berati ethikos yang mengandung arti karakter, kebiasaan, kecenderungan dan sikap yang mengandung analisis konsep-konsep seperti harus, benar, salah, mengandung pencarian watak ke dalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral atau mengandung pencarian kehidupan yang baik secara moral.Etika secara lebih detail merupakan ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moral.  Yones (2015).

Pengertian Filsafat
Kata-kata filsafat diucapkan ‘falsafah’ dalam bahasa Arab, dan berasal dari bahasa Yunani Philosophia yang berarti ‘cinta kepada pengetahuan’, dan terdiri dari dua kata, yaitu Philos yang berarti cinta (loving) dan Sophia yang berarti pengetahuan (wisdom, hikmah). Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut “Philosophos” atau “Failasuf” dalam ucapan Arabnya. Mencintai pengetahuan adalah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai usaha dan tujuan hidupnya, atau dengan perkataan lain orang yang mengabdikan kepada pengetahuan Abd Basith dkk (2013).

Menurut Poedjawijatna, filsafat itu juga dapat dikatakan adalah suatu ilmu yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka. Selanjutnya beliau mengkategorikan filasafat itu kedalam golongan ilmu, maka oleh karena itu filsafat harus bersifat ilmiah, yaitu menuntut kebenaran, memilki metode, bersistem dan harus berlaku umum Hamidah (2015).

Referensi
Abd. Wahid,(2012). Korelasi Agama, Filsafat dan Ilmu, Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry
             Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh.

Hamidah, dkk. (2015). Hubungan Antara Agama, Filsafat dan Ilmu. Sekolah Tinggi Agama Islam
         Negeri Kediri.

Puji Rianto, (2016). Media Jejaring Sosial Dan Persoalan Etika Dalam  Media Baru. Prodi Ilmu
        Komunikasi, Fakultas Ilmu Psikologi dan Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia,
        Yogyakarta.

Uud Wahyudin dan Kismiyati El karimah. (2016). Etika Komunikasi di Media Sosial. Prodi
        Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran

http://yonesamz.blogspot.co.id/2015/05/hubungan-filsafat-dengan-etika.html
https://galiharibismo.wordpress.com/2017/09/01/etika-sosial-media/
https://www.liputan6.com/news/read/3326941/kelompok-penyebar-hoax-mca-dan-saracen-serupa-tapi-tak-sama
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/14/22344131/banyak-fitnah-jelang-pilkada-ketua-dpr-minta-aparat-patroli-di-medsos
https://dailysocial.id/post/apjii-survei-internet-indonesia-2017
http://industri.bisnis.com/read/20180131/105/732548/130-juta-penduduk-indonesia-pengguna-media-sosial
Post a Comment

Post a Comment